Selasa, 12 Februari 2008

SIMULASI GROUP TECHNOLOGY SYSTEM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA MATERIAL HANDLINGDENGAN METODE HEURISTIC

Much. Djunaidi
Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakartaemail: joned72@yahoo.com
Munajat Tri Nugroho
Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakartaemail: munajat3n@yahoo.com
Johan Anton
Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta
ABSTRAK
Group Technology System merupakan metode pengaturan fasilitas produksi (machine groups) yang dibutuhkan untuk memproses suatu part family tertentu ke dalam sel-sel manufaktur. Pengaturan tata letak di CV. Sonytex yang berdasarkan process layout mengakibatkan perusahaan menghadapi permasalahan berupa tingginya kebutuhan material handling. Salah satu kriteria kinerja dalam pembentukan sel manufaktur pada GTS adalah meminimasi total jarak material handling, sehingga dapat mengurangi biaya material handling dan meningkatkan produktivitas. Dalam penelitian ini digunakan tiga metode, yaitu Bond Energy Algorithm (BEA), Rank Order Clustering (ROC) dan Rank Order Clustering 2 (ROC2). Hasil dari penelitian ini adalah dengan menerapkan group technology systems diperoleh total pengurangan jarak material handling sebesar 70 m dan penghematan biaya material handling sebesar Rp 1.534.978,-. Berdasarkan model simulasi, relayout dengan metode BEA meningkatkan jumlah produksi sebesar 1 unit produk/hari dan penurunan waktu tunggu sebesar 0,575 menit. Keywords: group technology systems, simulasi, layout, material handling.
Pendahuluan
Pengaturan tata letak (layout) fasilitas produksi sering dijumpai dalam dunia industri. Pemilihan dan penempatan alternatif layout merupakan langkah penting dalam proses perencanaan fasilitas produksi. Salah satu cara untuk mengevaluasi kondisi tata letak fasilitas pabrik dilakukan dengan pendekatan group technology, sehingga didapatkan tingkat efisiensi dan fleksibilitas yang tinggi.
Kondisi layout fasilitas produksi di CV. Sonytex mengalami kendala dalam hal jarak pemindahan bahan baku (material handling) yang kurang efisien. Permasalahan ini sangat berpengaruh dalam lingkungan produksi yang dapat memberikan implikasi besar pada biaya pemindahan bahan baku. Penerapan model simulasi diharapkan dapat membantu manajemen dalam melakukan analisa terhadap rencana-rencana penataan ulang (relayout) fasilitas produksi di masa yang akan datang.
Tinjauan Pustaka Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik dengan memanfaatkan luas area secara optimal guna menunjang kelancaran proses produksi (Wignjosubroto, 1996: 67). Pengaturan tata letak pabrik yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi sehingga kapasitas dan kualitas produksi yang direncanakan dapat dicapai dengan tingkat biaya yang paling ekonomis.
Jenis-jenis tata letak pabrik meliputi :
1 Production Line Product atau Product Layout, berdasarkan pada aliran prduksi, sehingga mesin dan fasilitas produksi diatur berdasarkan prinsip “machine after machine” tanpa memperhatkan jenis mesin yang digunakan.
2 Functional Layout atau Process Layout, dimana pengaturan dan penempatan mesin dan peralatan produksi yang memiliki jenis yang sama dalam satu bagian.
3 Fixed Material Location Product Layout atau Fixed Position Layout, dimana mesin dan operator bergerak menuju ke produk yang direncanakan akan dibuat, khususnya untuk produk yang berat dan tidak mudah dipindahkan.
4 Product Family Layout atau Group Technology Layout, dimana pengelompokan mesin didasarkan pada kemiripan proses yang dilalui setiap produk, atau part family.

Proses material handling adalah satu hal penting dalam perencanaan dalam perencanaan tata letak fasilitas produksi, karena aktivitas ini akan menentukan hubungan antara satu fasilitas produksi dengan fasilitas yang lainnya. Berdasarkan perumusan yang dibuat American Material Handling Society (AMHS), material handling dapat dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pembungkusan (packaging), penyimpanan (storing), sekaligus pengendalian (controlling) dari bahan (Wignjosoebroto, 1996). Biaya Pemindahan Bahan
Tujuan dari analisis pemindahan bahan baku (material handling) adalah mencapai pemindahan bahan yang tertib dan teratur tanpa mengganggu proses produksi dan dengan biaya yang rendah.

Tidak ada komentar: