Selasa, 12 Februari 2008

WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHAN PADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMPBERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

Siti Nandiroh
Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakartaemail : s-nand@telkom.net
Indah Pratiwi
Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakartaemail : indah_prat@plasa.com
Hesthi Widodo
Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta
ABSTRAK
Sistem perawatan mesin yang dilakukan di PT. Newmont Nusa Tenggara, selama ini masih bersifat korektif yaitu perawatan setelah terjadi kerusakan. Kerusakan komponen ini biasanya akan ditandai dengan ditemukannya produk yang dihasilkan tidak sedikit mengalami kecacatan. Peranan perawatan terhadap komponen-komponen Cyclone Feed Pump pada Process Departement - PT.Newmont Nusa Tenggara sangat penting artinya untuk mencegah terjadinya kecacatan produk masal dan mencegah terjadinya down time produksi. Dan perawatan yang paling baik digunakan adalah perawatan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan (preventive maintenance).
Mesin kritis adalah mesin yang mengalami frekwensi kerusakan terbesar dengan total downtime terbesar. Untuk penentuan mesin kritis ini, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengukur lamanya waktu downtime produksi dari tiap-tiap mesin yang ada.
Perhitungan MTTR berdasarkan data downtime, yang sebelumnya juga dilakukan uji kecocokan distribusi dan hasilnya sesuai, Dengan melakukan perhitungan Mean Time To Repair dan Mean Time To Failure dapat diketahui rata-rata waktu berapa lama pompa beroperasi dan berapa lama pompa tersebut dapat dilakukan perbaikan serta dapat diketahui Reliability pada Cyclone Feed Pump 2.0.1.
Setelah dilakukkan perhitungan, komponen kritis Discharge Pipe pada Cyclone Feed Pump 2.0.1 harus sudah dilakukan inspeksi preventif, karena telah beroperasi 664.8 jam, dan perbaikan yang harus lakukan maksimal 3.4997 jam setiap kali dilakukan shutdown. Kata kunci: maintenance, reliability, komponen, mesin
Pendahuluan
Perusahaan harus mampu mengoptimalkan segala sumber daya yang dimilikinya agar mampu menghasilkan produk atau output yang sesuai dengan target dan perhitungan serta mampu mengantisipasi segala kerugian yang mungkin timbul yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan harga jual produk.
Bagi perusahaan, mesin memegang peranan yang sangat penting dan vital untuk mendukung jalannya proses produksi yang berlangsung menggunakan mesin. Oleh sebab itu perawatan yang terencana dan baik merupakan hal yang sangat penting agar proses produksi berjalan dengan lancar.
Sistem perawatan mesin yang dilakukan di PT. Newmont Nusa Tenggara, selama ini masih bersifat korektif yaitu perawatan setelah terjadi kerusakan. Kerusakan komponen ini biasanya akan ditandai dengan ditemukannya produk yang dihasilkan tidak sedikit mengalami kecacatan.
Perumusan Masalah
Peranan perawatan terhadap komponen-komponen Cyclone Feed Pump pada Process Departement - PT.Newmont Nusa Tenggara sangat penting artinya untuk mencegah terjadinya kecacatan produk masal dan mencegah terjadinya down time produksi. Dan perawatan yang paling baik digunakan adalah perawatan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan (preventive maintenance). Sehingga perlu dikaji dan dianalisa mengenai Waktu Perawatan Komponen Kritis Cyclone Feed Pump.
Dasar Teori Beberapa persamaan yang Digunakan
Setiap persamaan dalam sistem perawatan selalu berdistribusi exponensial, sehingga persamaan yang digunakan:

Identifikasi Distribusi Untuk Komponen Impeller.
Untuk perhitungan distribusi yang digunakan pada komponen Impeler dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 3, hasil dari perhitungan dari tiap-tiap jenis distribusi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Prosentase kerusakan tiap komponen kritis
No Komponen Cyclone Feed Pump 2.0.1 Total Downtime Kerusakan (Jam) Prosentasi Downtime (%)
1 Impeller 34.38 19.02
2 Suction Liner 18.38 10.17
3 Discharge Pipe 34.09 18.86
4 Barel Bearing Oil 2 1.10
5 Casing 29.10 16.10
6 Gear Box 39.04 21.60
7 Shaft Sleeve 3.33 1.85
8 Suction Pipe 5 2.77
9 Gland Packing 8.42 4.66
10 Rubber Thicness 4 2.21
11 Ball Valve 3 1.66
JUMLAH 1801.14 100

Tabel 2. Nilai TTF untuk setiap komponen kritis Impeller pada Cyclone Feed Pump 2.0.1
No Tanggal Downtime (Jam) Waktu Kerusakan ( Jam ) Time To Failure (Jam)
1 8 Januari 2004 4 07.34 -11.34 -
2 25 Januari 2004 3.38 16.33 -20.11 389.35
3 5 Mei 2004 6 06.00 -12.00 2385.49
4 23 Juli 2004 4 16.00 -20.00 1876
5 12 Agustus 2004 6 06.00 -12.00 478
6 6 September 2004 4 07.50 -11.00 582
7 28 Oktober 2004 2 14.06 - 16.16 622.44
8 15 Desember 2004 5 07.25 -12.25 1119.1
JUMLAH 34.38

Tabel 3. Identifikasi Distribusi Data Time To FailureKomponen Impeller Tabel 4. Data Downtime Komponen Cyclone Feed Pump 2.0.1
Distribusi Index Of Fit
Weibull 0,8082
Eksponensial 1,0178
Normal 0,5150
Lognormal 1,0454

No Komponen Cyclone Feed Pump Total Downtime Kerusakan (Jam)
1 Impeller 34.38
2 Suction Liner 18.38
3 Discharge Pipe 34.09
4 Barel Bearing Oil 2
5 Casing 29.10
6 Gear Box 39.04
7 Shaft Sleeve 3.33
8 Suction Pipe 5
9 Gland Packing 8.42
10 Rubber Thicness 4
11 Ball Valve 3
JUMLAH 181.14

Tabel 5. Data Downtime prosentase pada Cyclone Feed Pump 2.0.1
No Komponen Cyclone Feed Pump Total Downtime Kerusakan (Jam) Prosentasi Downtime (%)
1 Impeller 34.38 19.02
2 Suction Liner 18.38 10.17
3 Discharge Pipe 34.09 18.86
4 Barel Bearing Oil 2 1.10
5 Casing 29.10 16.10
6 Gear Box 39.04 21.60
7 Shaft Sleeve 3.33 1.85
8 Suction Pipe 5 2.77
9 Gland Packing 8.42 4.66
10 Rubber Thicness 4 2.21
11 Ball Valve 3 1.66
JUMLAH 181.14 100

Tabel 6. Tabel Distribusi Komponen kritis
Komponen Distribusi Mean Team To Repair (jam)
Impeller Weibull 8.0613
Discharge Pipe Weibull 3.4997
Casing Weibull 6.1515
Gear Box Weibull 6.5361

Tabel 7. Tingkat Reliability pada Cyclone Feed Pump 2.0.1
No Nama Komponen Mean Time To Failure (Jam) Mean TimeTo Repair (Jam)
1 Impeller 10429 8.0618
2 Discharge Pipe 664.8 3.4997
3 Casing 23115 6.1515
4 Gear Box 1142.7 6.5361

Tidak ada komentar: